Senin, 31 Mei 2010

MayDay 2010 di Jakarta

Ditulis oleh Ady Thea
Minggu, 16 Mei 2010 16:16


Pada Mayday 2010 di Jakarta, tepat di depan Istana Negara, berbagai macam elemen buruh, masyarakat dan mahasiswa berkumpul untuk merayakan hari buruh internasional dengan aksi demonstrasi. Berbagai macam kegiatan dilakukan disana, mulai dari orasi politik, teatrikal, ada juga yang bernyanyi dan berjoget. Mereka merayakan Mayday dengan penuh suka cita, walaupun aparat kepolisian sempat menyemprot massa aksi dengan senjata water canon. Kericuhan sempat terjadi ketika water canon disemprotkan, massa aksi melempari aparat keamanan dan mobil water canon dengan botol air mineral dan benda-benda lainnya. Namun para koordinator massa aksi di lapangan mampu meredam kericuhan itu.

Sebagian besar tuntutan yang dikumandangkan massa aksi tidak jauh berbeda dengan Mayday di tahun-tahun sebelumnya. Mereka masih mengangkat isu-isu pembubaran outsourcing, kenaikan upah, penolakan PHK massal dan lain-lain. Ini merupakan bukti bahwa pemerintah sama sekali tidak memperhatikan tuntutan-tuntutan buruh. Pemerintah sudah tuli dan buta terhadap persoalan yang dihadapi oleh kaum buruh.

Dalam aksi itu, beberapa kelompok massa aksi menyebarkan pamflet-pamflet dan selebaran lainnya yang berisi tuntutan-tuntutan mereka. Sebagai salah satu bentuk ekspresi kemuakan kaum buruh terhadap kapitalisme yang telah merasuki sendi-sendi kehidupan di negeri ini, mereka membakar patung tikus yang merupakan simbol dari kapitalisme dan korupsi.

Indonesia, salah satu satelit kapitalisme di wilayah Asia Tenggara, dimana kaum kapitalis, yang berasal dari dalam ataupun luar negeri bekerjasama dengan aparat birokrasi, melakukan penghisapan dan penindasan terhadap kaum buruh di Indonesia. Maka tidak heran jika korupsi, penggusuran-penggusuran dan skandal-skandal lainnya sangat marak dijumpai di negeri ini.

Tidak ada sedikitpun keberpihakan pemerintah dalam menangani masalah-masalah yang dihadapi oleh kaum buruh di Indonesia. Yang terjadi malah sebaliknya, negara akan melindungi kaum kapitalis dari segala tindakan yang dapat merugikan kapitalisme. Dan dalam hal ini apa yang menjadi tuntutan-tuntutan kaum buruh adalah gangguan bagi mereka.

Maka sekarang tidak ada lagi tempat bagi kaum buruh untuk percaya terhadap para penguasa yang saat ini berkuasa di negeri ini. Kaum buruh harus merdeka, baik dalam pemikiran, konsepsi, dan ekonomi. Kaum buruh Indonesia harus bangkit dan bergerak menggunakan segenap kekuatannya untuk menghancurkan penindasan. Oleh karena itu, kaum buruh harus kuasa, kaum buruh harus mampu berkuasa bukan hanya di tempat mereka bekerja, namun juga berkuasa di negeri mereka sendiri.

Hidup Buruh!

Hidup Sosialisme!

Bersatulah kaum Buruh Sedunia!